"Dalam Mukhtamar se-Indonesia, Ulama Fatwakan Komunisme Kufur, Haram Bagi Muslim untuk Menganutnya"

8:07:00 AM
http://www.trendtv.website- Paham Komunisme yang membahayakan kehidupan bangsa Indonesia bisa dihilangkan dengan menghidupkan kembali wawasan rakyat mengenai tanah airnya, ungkap pejabat TNI Mayor Inf. Prabowo.

illustrasi

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sebuah Kuliah Umum yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) di Ruang Sungkai, Gedung  Balai Keratun, Lampung, Selasa, (20/9).

“Kalau tidak punya wawasan kebangsaan, kita akan kehilangan jati diri bangsa, melemahnya daya saing dan daya tangkal bangsa, tujuan dan cita-cita bangsa tidak terwujud, bangkit dan berkembangnya komunis gaya baru,” ungkapnya di depan ratusan peserta Kuliah Umum.

Kegiatan yang bertemakan Mewaspadai Bahaya Laten Komunisme dan Sikap Kaum Muslimin Menurut Tinjauan Al-Qur’an Dalam Perspektif Kesatuan Umat  menitikberatkan pada penyebaran paham komunisme dengan gaya baru yang muncul akibat hilangnya nilai luhur bangsa yang berdasarkan norma agama, adat, budaya serta sosial kemasyarakatan.

Selain itu, kemunculan paham ini juga karena memudarnya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, disorientasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa  dan bernegara, katanya.

Kegiatan dihadiri para mahasiswa SQABM, perwakilan dari beberapa Universitas se-Lampung, Tokoh Masyarakat, Ulama, dan beberapa Pimpinan Pondok Pesantren se-Lampung.

Prabowo juga memaparkan bagaimana awal Partai Komunis Indonesia (PKI) sejak 1926 dilanjutkan pemberontakan tahun 1948, dengan membunuh rakyat, ulama, santri, perwira TNI dan Polri, dan kini mereka berganti kulit dengan menggunakan enam tahapan.

“Komunis saat ini melakukan perubahan, berganti kulit dengan enam tahapan. Pertama konsolidasi, penumbuhan (2), dilanjutkan dengan penyusupan ke semua lini kehidupan (3), penguatan (4), baru pengambilalihan kekuasaan (5), kalau tidak berhasil, maka kembali lagi kepada langkah awal, konsolidasi (6),” katanya.

Perlu Perhatian Bersama

Sementara Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, mengapresiasi inisiasi SQABM dalam penyelenggaraan Kuliah Umum ini sebagai upaya memberikan wawasan dan pengetahuan terkait Komunisme.

“Tema ini mengajak kita semua untuk mengantisipasi dan mewaspadai bahaya laten komunisme yang merupakan ancaman faktual bagi ketahanan bangsa, dan sangat mengganggu proses akselerasi mencapai rakyat yang sejahtera dan akan sangat mengganggu daya tahan dan stabilitas bangsa,” ujarnya.

Ridho juga berharap semua fihak berkoordinasi dengan baik dalam pencegahan bahaya laten komunisme.

“Hal ini yang perlu diatasi dan usaha-usaha yang akan merusak daya saing dan Bergaining bangsa, seperti radikalisme dan komunisme, seyogyanya diminimalisir dan diatasi sejak awal dengan adanya koordinasi yang baik semua fihak dalam pencegahan bahay laten komunisme,” katanya.

Ridho juga menegaskan sejak dahulu pemerintah didukung oleh berbagai organisasi keagamaan melakukan perlawanan keras terhadap ideologi komunisme.

“Dalam Muktamar Ulama se-Indonesia, para Ulama memutuskan bahwa ideologi atau ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan haram bagi umat Islam untuk menganutnya,” katanya.

Ridho juga berharap SQABM bersama pemerintah dapat mewaspadai dan mengantisipasi akan bahaya gerakan komunisme di Provinsi Lampung.

Dewan Penasehat SQABM, KH. Yakhsyallah Mansur pada acara yang sama menegaskan Komunisme pasti hancur jika ditanggulangi menurut perspektif Al-Qur’an.

“Komunisme ingin menghilangkan Tuhan, maka komunis tidak akan bisa berkembang, akan hancur sebab komunisme tidak sesuai dengan fitrah manusia,” tegasnya.

Yakhsyallah juga mengingatkan umat Islam untuk peka terhadap Bahaya Laten Komunisme ini, sebab Umat Islam akan menjadi target komunisme sesuai sejarah.

“Kita tahu yel-yel yang mereka gemakan, Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati, dari sini kita tahu, siapa yang menjadi target komunisme,” ujarnya. (L/K08/R04)
Previous
Next Post »
0 Komentar