Showing posts with label said aqil. Show all posts
Showing posts with label said aqil. Show all posts

Kritik Risalah Istiqlal, Said Aqil Keukeuh Pada Prinsip Diperbolehkannya Pemimpin Non Muslim

6:32:00 PM Add Comment
http://www.trendtv.website/- Berbeda dengan sikap para Asatidz dan Tokoh Indonesia menyoal kepemimpinan, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj bersikeras pada prinsipnya bahwa pemimpin Umat Islam tidak mengapa jika berasal dari orang non-muslim. Menurutnya, tak masalah bila calon kepala daerah itu non-Muslim tapi jujur dan dipercaya rakyat.

Said Aqil

“Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim. Di mana saja dan siapa saja,” kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Said Aqil berdalih bahwa pemimpin yang baik adalah bisa memikirkan kemashlatan rakyatnya.


"Bagi saya pemimpin yang adil, meski non-Muslim lebih baik. Itu membawa kemaslahatan,” tuturnya sebagaimana dilansir sindosatu, (19/9/16).

Kemudian, dia mencontohkan kejadian pemimpin Libya, Muammar Khadafi. Meski Muslim, tapi Khadafi tak memikirkan kemashlatasan rakyatnya. Ia tak ingin di Pilkada nanti, masyarakat salah memilih calon kepala daerah.

“Pemimpin yang zalim dan tak adil, masyarakat akan merasakan kezalimannya. Kayak Muammar Khadafi , dia Muslim itu. Tapi, apa? rakyatnya sengsara,” ujarnya. (nisyi/jurnalmuslim.com)

Said Aqil: "Bagi Saya Pemimpin Adil Meski Non-Muslim Lebih Baik, itu Membawa Kemaslahatan"

6:39:00 PM Add Comment
http://www.trendtv.website/ - Tetap keukeuh terhadap prinsip terkait kepemimpinan, Said Aqil mengkritik Risalah Istiqlal yang beberapa hari yang lalu dikukuhkan oleh sejumlah Tokoh Indonesia dan para Asatidz. (Baca: Kritik Risalah Istiqlal, Said Aqil Keukeuh Pada Prinsip Diperbolehkannya Pemimpin Non Muslim)


Said Aqil

Ketua PBNU ini kembali mengatakan bahwa pemimpin non-muslim yang adil lebih baik ketimbang pemimpin muslim.

Kyai NU ini berdalih bahwa yang demikian membawa kemaslahatan untuk Umat Islam.

"Bagi saya pemimpin yang adil, meski non-Muslim lebih baik. Itu membawa kemaslahatan,” tuturnya di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Ia menilai bahwa pemimpin yang baik adalah yang bisa memikirkan kemaslahatan rakyatnya.

"Bagi saya pemimpin yang adil, meski non-Muslim lebih baik. Itu membawa kemaslahatan,” tuturnya sebagaimana dilansir sindosatu, (19/9/16). (nisyi/jurnalmuslim.com)

Orang yang Keukeuh Pada Prinsip Bolehnya Pemimpin Kafir, Ustadz Zaitun: "Dia Jahil Murakkab"

7:48:00 AM Add Comment
http://www.trendtv.website/ - Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan bahwa orang Islam yang masih memilih pemimpin kafir, padahal masih ada calon pemimpin Muslim, orang tersebut bodoh berlipat ganda. (Baca: Kritik Risalah Istiqlal, Said Aqil Keukeuh Pada Prinsip Diperbolehkannya Pemimpin Non Muslim )


Ustadz Zaitun Rasmin (kiri), Kyai Said Aqil (kanan)

"Sudah dibilang jangan pilih pemimpin kafir, masih dipilih. Itu namanya jahil murakkab (bodoh berlipat)," kata Ustadz Zaitun dalam Silaturrahim Akbar Doa Bersama untuk Kepemimpinan Ibukota di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (18/9/2016).

Ia juga mengingatkan agar umat Islam tidak tergiur dengan "serangan fajar" dari kandidat non-Muslim karena itu termasuk ke dalam suap.

Doa dan Istighosah bersama yang diinisasi oleh Aliansi Peduli Umat daa Bangsa, awalnya sempat mendapat penolakan izin dari pihak pengelola Masjid Istiqlal. Akan tetapi, setelah diberi penjelasan bahwa kegiatan tersebut tidak terkait politik praktis, acara dapat dilangsungkan dengan lancar. (Baca juga: Said Aqil: "Bagi Saya Pemimpin Adil Meski Non-Muslim Lebih Baik, itu Membawa Kemaslahatan" )

"Kita sepakat tidak ada politik praktis di masjid kalau itu adalah berbicara tentang partai atau menyerukan memilih kandidat tertentu.  Yang kita bicarakan adalah dakwah siyasah syar'iyyah. Yaitu dakwah amar makruf nahi munkar. Kalau salah memilih pemimpin, bahaya!” tegas pembina Aliansi Peduli Umat dan Bangsa, Ustadz Bachtiar Nasir.

Silaturrahim Akbar ini diikuti oleh berbagai elemen ormas Islam. Kegiatan difokuskan di Istiqlal, dengan agenda doa, zikir, istighosah, dan tausiyah.  (Bilal/Syaf/voa-islam.com)