MEME GAGAL PAHAM
Ketika Keputusan Parpol Dituduh Sebagai Ajaran Islam
Oleh: @jonru
Ketika Keputusan Parpol Dituduh Sebagai Ajaran Islam
Oleh: @jonru
Ada meme terbaru yang isinya hendak mengcounter ajaran Islam, "Haram memilih pemimpin kafir”:
“Hendrata Thes, S. PD.K
Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara
Partai Pendukung: PKS, PKB, Demokrat
Non Muslim Didukung Partai PKS.
Tidak ada demo tolak pemimpin kafir.
Katanya haram pilih pemimpin kafir?
Katanya harus ikuti perintah agama?
Kok malah mendukung calon nonmuslim?
Apa ayat dan dalil hanya berlaku untuk Ahok?
#tanyakenapa”
Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara
Partai Pendukung: PKS, PKB, Demokrat
Non Muslim Didukung Partai PKS.
Tidak ada demo tolak pemimpin kafir.
Katanya haram pilih pemimpin kafir?
Katanya harus ikuti perintah agama?
Kok malah mendukung calon nonmuslim?
Apa ayat dan dalil hanya berlaku untuk Ahok?
#tanyakenapa”
Ya, itulah meme yang isinya FULL OF GAGAL PAHAM. Berikut saya jelaskan.
* * *
Ada satu kalimat menarik yang dilontarkan oleh ustadz Bachtiar Nasir pada ceramahnya di Istiqlal, tanggal 18 September 2016 kemarin:
"Umat Islam wajib memilih pemimpin muslim, dengan syarat SELAMA MAMPU."
Artinya:
Rakyat Jakarta mampu memilih pemimpin muslim, karena Islam di sini mayoritas. Karena itu, umat Islam di Jakarta wajib memilih pemimpin muslim.
Rakyat Jakarta mampu memilih pemimpin muslim, karena Islam di sini mayoritas. Karena itu, umat Islam di Jakarta wajib memilih pemimpin muslim.
Lawan dari mampu adalah tidak mampu. Artinya, bisa saja di suatu daerah, umat Islam tidak mampu memilih pemimpin muslim. Misalnya di daerah yang Islam minoritas, semua calon pemimpinnya nonmuslim. Suara partai berbasis Islam tidak cukup untuk mengusung calon pemimpin muslim.
Kalau seperti ini situasinya, gimana dong?
Kalau seperti ini situasinya, gimana dong?
Saya bukan ustadz, bukan ulama, sehingga saya tidak punya kompetensi membahas hal ini dari pandangan agama Islam. Saya akan bahas dari segi politik saja:
Misalkan di daerah tersebut ada partai berbasis Islam. Lalu karena tidak mampu memilih pemimpin muslim, mereka TERPAKSA mendukung calon pemimpin kafir.
Dari segi politik, yang seperti ini sangat biasa. Jadi tak perlu heran.
Namun SUNGGUH KONYOL jika ada partai berbasis Islam yang membuat keputusan seperti itu, lalu kita berkata, "Tuh, buktinya PAN, PKB dan PKS pilih pemimpin kafir. Berarti Islam memperbolehkan memilih pemimpin kafir."
Hehehehe.. KONYOL SEKALI jika Anda menyimpulkan seperti itu. Sebab pedoman ajaran agama Islam adalah Al Quran dan Hadits, bukan parpol manapun.
Sungguh konyol jika Anda mengidentikkan parpol tertentu dengan Islam.
Parpol berbasis Islam mau mendukung pemimpin kafir, itu adalah KEPUTUSAN POLITIK. Dari segi aturan agama, keputusan mereka mungkin salah. Dan kita sebagai umat Islam pun tidak seharusnya membenarkan keputusan tersebut (jika itu memang salah).
Yang harus kita bela adalah Islam, bukan parpol atau ormas manapun. Sebab di akhirat nanti, kita TIDAK akan ditanya "apa parpolmu, apa ormasmu."
Jadi terhadap MEME GAGAL PAHAM yang dijelaskan di atas, saya hendak TERTAWA TERBAHAK-BAHAK:
Di meme itu pun dijelaskan, bahwa yang mendukung pemimpin kafir itu PARTAI. Jika menurut Anda itu salah, silahkan salahkan partainya, jangan salahkan Islam.
Karena Islam itu sempurna, sedangkan partai itu buatan manusia yang bisa saja berbuat salah.
"Memang betul parpol bukan agama. Tapi ada parpol yang menyebut dirinya partai dakwah. Mereka membawa-bawa Islam dalam berpolitik. Maka seharusnya mereka selalu membuat keputusan yang sesuai ajaran Islam, dong"
Ya, betul. Sama seperti Anda dan saya yang ingin berislam secara baik dan benar. Kita tentu ingin selalu berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa.
Tapi faktanya, semua orang - termasuk Anda dan saya - pernah berbuat dosa, sering melanggar aturan agama.
Parpol pun seperti itu. Parpol bukan lembaga malaikat yang suci tanpa noda. Tapi ketika sebuah parpol berbasis Islam berusaha menjadi partai dakwah yang memperjuangkan nilai-nilai Islam di bidang politik, maka itu kita hargai dan hormati. Tapi sekali lagi, parpol bukan agama. Tidak ada jaminan bahwa partai dakwah selalu patuh 100% pada ajaran agama. Mereka hanya bisa berusaha, sama seperti anda dan saya yang juga hanya bisa berusaha.
SALAH BESAR jika anda mengharapkan sebuah partai dakwah harus seperti malaikat yang suci tanpa noda. Mari hargai usaha mereka untuk menegakkan nilai-nilai Islam. Soal kesalahan yang mereka lakukan, mari kita kritisi dan ingatkan agar mereka menjadi lebih baik lagi.
Sejelek-jeleknya partai berbasis Islam, itu jauh lebih baik ketimbang partai sekuler bahkan partai nonmuslim yang memusuhi Islam.
"Partai yang berbasis Islam, berarti mereka menjual agama demi kepentingan politik, dong!"
SALAH BESAR! Yang mereka lakukan adalah berislam secara kaffah, karena Islam memang agama yang kaffah. Islam tidak mengenal faham sekularisme yang memisahkan urusan politik dengan agama. Islam mencakup semua bidang kehidupan, termasuk bidang politik. Jika ada partai berbasis Islam, itu artinya mereka berusaha berpolitik berdasarkan nilai-nilai Islam.
Mereka BUKAN jualan agama. Yang jualan agama justru mereka yang sehari-harinya memusuhi Islam, namun saat kampanye mereka pura-pura rajin shalat, pura-pura dekat dengan pesantren, pura-pura pake jilbab, pura-pura naik haji, dengan harapan semoga umat Islam simpati lalu memilih mereka. Itulah jualan agama yang sebenarnya.
0 Komentar